9 Wisata Alam di Yogyakarta Nan Memacu Adrenaline
1. Berburu sunset di Bukit Parang Endog
Wisata alam di Yogyakarta yang ini memang tidak terlalu memacu adrenaline, namun pastinya akan membuat Anda menghela nafas kagum. Bukit Parang Endog terletak tak jauh dari Pantai Parangtritis, tepatnya di perbatasan Bantul dan Gunungkidul. Dari puncak Bukit Parangendog, Anda dapat menikmati pemandangan Pantai Parangtritis, Pantai Parangkusumo, hamparan sawah dan pegunungan, bahkan Gumuk Pasir Parangkusumo pun kelihatan! Suasananya menjadi lebih indah saat matahari senja menyirami semua pemandangan ini. Bukit Parang Endog ini juga biasa digunakan sebagai landasan pacu paralayang. Untuk Anda yang tertarik, Anda bisa mencoba melakukan paralayang tandem bersama pilot berpengalaman. Mau coba?
2. Cave Tubing di Kalisuci
Cave Tubing yang ngetrend belakangan ini adalahcave tubing Goa Pindul. Namun jangan salah. Anda juga dapat melakukan cave tubing di Kalisuci. Kalisuci terletak di Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Gunungkidul. Mata air di Kalisuci ini sangat jernih, dan tetap jernih sekalipun air sungai menjadi keruh di musim hujan. Saat melakukan cave tubing di Kalisuci, Anda dapat menikmati indahnya pemandangan tebing-tebing batu kapur. Saat memasuki Goa Kalisuci dan Goa Gelatik dalam suasana remang, Anda akan disuguhi pemandangan stalaktit dan stalagmit nan eksotik.
3. Sandboarding di Gumuk Pasir Parangkusumo
Sandboarding adalah olahraga meluncur di gurun pasir dengan menggunakan papan seluncur.Sandboarding ini mirip dengan snowboarding, hanya saja dilakukan di gurun pasir. Bagi Anda yang ingin mencicipi serunya sandboarding, tak perlu jauh-jauh ke luar negeri. Di Gumuk Pasir Parangkusumo, Anda bisa mencoba melakukan sandboarding. Dengan papan seluncur, Anda bisa menyusuri gumuk pasir dari ketinggian 5-7 meter. Seluruh badan akan kotor berlumur pasir dan Anda harus siap untuk tergelincir karena tidak mudah untuk menjaga keseimbangan bagi mereka yang belum terbiasa.
4. Berburu Sunrise di Puncak Suroloyo
Puncak Suroloyo berada di Pegunungan Menoreh, Kulon Progo, DI Yogyakarta. Puncak Suroloyo merupakan salah satu wisata alam di Yogyakarta yang menawarkan keindahan pesona matahari terbit. Perjalanan untuk mencapai Puncak Suroloyo memang tidak tergolong mudah. Anda harus mendaki ratusan anak tangga yang mengular hingga ke puncaknya. Ada tiga pendopo di Puncak Suroloyo ini, yaitu: Pertapaan Suroloyo, Pertapaan Sariloyo, dan Pertapaan Kaendran. Dari Pertapaan Suroloyo, Anda dapat menikmati pemandangan Candi Borobudur. 200 meter ke arah barat, Anda akan menemukan Pertapaan Sariloyo. Dari Pertapaan Sariloyo, Anda dapat memandang gunung kembar Sumbing dan Sundoro. Pertapaan Kaendran terletak 200 meter di atasnya. Dari sana, Anda dapat melihat Pantai Glagah di Kulon Progo. Sungguh akan menjadi suatu pengalaman berharga untuk menyaksikan matahari terbit dari balik Candi Borobudur dan gunung-gunung sekitarnya. Supaya tidak ketinggalan momen sunrise, Anda bisa menginap pada malam sebelumnya di Puncak Suroloyo atau menyewa rumah penduduk.
5. Off Road Lava Merapi
Klikers, pacu adrenalinmu dengan menyusuri daerah yang terkena aliran lahar dingin atauwedhus gembel di Lereng Merapi. Jangan lupa untuk berpegangan erat saat Jeep Willy’s yang membawa Anda terguncang-guncang saat melewati padang pasir dengan bebatuan besar yang berserakan. Selama offroad, Anda akan dibawa untuk menyaksikan pemandangan sekitar Merapi. Mulai dari puing reruntuhan letusan merapi, sungai yang dipenuhi bebatuan lava, asap panas yang berdesis, hingga batu berwajah manusia akan menjadi pengalaman tak terlupakan untuk Anda. Sedikit tips, jangan makan terlalu banyak sebelum offroad karena perut Anda nantinya malah akan mual karena terguncang-guncang,
6. Berenang di Curug Indah Tegalrejo
Curug Indah Tegalrego terletak di Kecamatan Gedangsari, Gunungkidul. Secara administratif, Curug Indah Tegalrejo masuk provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun, Curug Indah Tegalrejo lebih dekat dengan Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Curug Indah Tegalrejo ini terdiri dari beberapa curug yang bertingkat-tingkat. Masing-masing curug memiliki ketinggian yang bervariasi dan terdapat kolam di bagian bawahnya. Anda dapat bermain air dan berenang di kolam-kolam di bawah curug tersebut. Untuk mencapai satu curug dari curug lainnya, Anda dapat melewati jalan setapak yang sedikit menanjak. Hati-hati karena ada di beberapa titik batunya cukup licin. Sayangnya, hingga saat ini fasilitas di Curug Indah Tegalrejo ini masih minim. Bahkan belum ada toilet ataupun kamar mandi di sini. Curug Indah Tegalrejo ini dikenal juga dengan nama Curug Bayat.
7. Naik Gondola di Pantai Timang
Inilah wisata alam di Yogyakarta yang paling memacu adrenaline! Pantai Timang berada di Laut Selatan Jawa, di Gunungkidul. Pantai Timang ini belum memiliki fasilitas wisata. Namun di Pantai Timang ini, Anda dapat menaiki sebuah bukit. Bukit ini tersambung dengan sebuah pulau batu karang di tengah laut. Yang menyambungkannya adalah semacam gondola yang mirip flying fox. Gondola itu digunakan nelayan setempat untuk mencari lobster. Jika nyali Anda cukup besar, Anda bisa mencoba menaiki gondola tersebut. Rasakan seru bercampur ngeri saat gondola meluncur sementara di bawah Anda ombak ganas menerpa dan terpecah di batu karang.
8. Motocross di Parangtritis
Wisata alam di Yogyakarta yang cukup memacu adrenaline berikutnya adalah mengendarai ATV atau Motocross di Parangtritis. Saat matahari mulai kembali ke peraduan dan langit memerah, Anda dapat memacu ATV Anda di Pantai Parangtritis.
9. Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran
Gunung Api Purba Nglanggeran merupakan gunung api purba yang berbentuk deretan gunung batu raksasa yang pernah aktif jutaan tahun yang lalu. Gunung api purba ini berlokasi di Desa Nglanggeran, Kecamatan Pathuk, Gunungkidul, Yogyakarta. Deretan gunung batu ini diberi nama sesuai dengan bentuknya. Ada Gunung Lima Jari, Gunung Kelir, Gunung Gedhe, Gunung Buchu, dan Gunung Bongos. Untuk mencapai puncak Gunung Gedhe, Anda hanya membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam. Dari sana, Anda dapat menikmati pemandangan gunung-gunung batu, persawahan, dan ladang. Di puncak Nglanggeran terdapat Dusun Tlogo Mardhido yang hanya boleh dihuni 7 keluarga, tak boleh lebih dan tak boleh kurang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar